Selasa, 02 Desember 2014

Perkembangan bathin Maliki

Selama homeschooling ini, saya kurang mem-posting tentang nurani atau sisi kejiwaan Maliki.

Baiklah... sekarang yaaa... hehehe

Jadi contohnya begini..... suatu hari,  Maliki menonton acara di tv7, yaitu yang jam 6 pagi. Judulnya "khazanah Islam", jadi ini acaranya,  seorang narator mengisahkan sebuah tema yang Islami.  Hari itu kebetulan temanya tentang zakat.
Naratornya menjelaskan arti zakat, bahkan ada visualisasi masuk neraka apabila orang Islam itu kikir. Acara itu juga banyak membacakan ayat-ayat Al Quran,  lalu dibacakan terjemahannya.

Kemudian , Maliki dengan bersungguh-sungguh berkata ,"Maliki mau sedekah ama zakat kalau ada uang mama.... kasihan anak yatim sama orang miskin."

Alhamdulillah. . Beberapa bulan dan setiap hari selalu diulang-ulang tentang rukun Islam dan juga rukun Iman , beserta maknanya kepada Maliki. Kami (orangtua Maliki) juga beberapa kali sengaja mengajak ia dan adiknya ke rumah panti asuhan, lalu turut melihat kami menyerahkan bantuan. 

Cerita lain, ada seorang temannya yang suka berbohong dan sering menganggu anak yang lebih kecil. Maliki berkata pada saya ,"Ma.... dia sudah aku bilangin 'kenapa kok kamu gitu?' tapi  dia malah ngancam bilang ' ya udah! kamu gak usah jadi teman aku!' " Dengan cerita ini, saya amati anak yang dia maksud tersebut. Sepertinya ibu anak ini sangat  memuja anaknya, dan tidak bisa konsisten menerapkan "punishment". Segera setelah saya buktikan ia anak yang pembohong, suka mengancam, suka buang sampah sembarangan, dan suka menganggu anak yang lebih kecil, saya nasehati Maliki.... bahwa itu akhlak yang tidak baik. Kemudian saya jauhkan Maliki dari anak tersebut, agar intensitas pertemuan Maliki dengan dia tidak terlalu sering.

Pernah sih saya coba menasehati dia, tapi dia ngeles (mengelak), padahal jelas-jelas ia mengambil barang anak-anak usia PAUD saat anak-anak kecil itu sedang belajar. Melapor ke ibunya juga sudah, tapi ibunya terlalu memuja dia, mengatakan bahwa anaknya calon pemimpin (pemimpin geng mafia, mungkin). Begitulah.....

Ada juga cerita lain. Maliki sangat terguncang kalau melihat orang, atau anak lain membuang sampah sembarangan. Ia bisa sedih dan bergidik benci melihat orang buang sampah sembarangan.  Saya sebagai mamanya beberapa kali (jarang siih) membawa kresek hitam bersama Maliki dan adiknya Ifa memungut sampah bila terlihat di depan kita. Baik itu saat pergi les, atau di sekitaran rumah kami... hmm.. akan saya lebih persering deh yaa. PR nih !


Alhamdulillah Ya Allah SWT. ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar