Senin, 13 Oktober 2014

Sementara ini, cocoknya "school at home "

Bila ada yang masih bingung... gimana sih cara belajar homeschooling?

Sepanjang pengetahuan saya yang sedikit ini.... begini deh kayaknya.... HS itu macam-macam... ada yang paling terstruktur sampai yang tidak ada struktur / tidak ada batasan.

Yang paling banyak batas dan terstruktur, namanya : 'school at home'. Bahasa kasarnya tuh 'pelajaran sekolah dipindahin ke rumah'.

Yang moderate --》  homeschooling dengan berbasis life skills. Orangtua harus tanggung jawab, menjadi kepala sekolahnya, dan anaknya dimasukkan nilai-nilai pendidikan berdasarkan pengalaman keseharian mereka.

Kemudian unschooling. Kalau yang terakhir ini, pokoknya anaknya bebas mencari pelajaran apa yang dia suka. Orangtua memfasilitasi anak.

Ketiganya bagus. Setiap keluarga yang sudah menerapkan Homeschooling, bebas memilih gaya apa yang pas untuk gaya belajar  anaknya.
Tidak ada paksaan, tidak ada tempat melapor, karena itu semua tanggung jawab orangtua nya, orangtuanya lah yang mengerti tipe anaknya.

Satu hal yang paliiing wajib dijawab oleh para orangtua yang akan meng-HS-kan anak-anaknya ,adalah : apakah alasan Anda meng -homeschooling-kan anak Anda? Nah, cam kan jawaban itu, dan berpegang teguh lah dengan jawaban itu.... jawaban itu akan menjadi pegangan dasar kita dalam mengarungi kerikil-kerikil dunia HS.
Jadi, tetapkan visi dan misi.

Kalau saya, jawabannya : 

Gini , saya sejak akhir  tahun 2009 hingga sekarang sering  baca tentang homeschooling (HS) di web rumahinspirasi.com ,  jadi saya tahu apa yang saya mau. Alhamdulillah saya tidak galau.
Saya tidak suka dengan kurikulum di Indonesia ini, yang sepertinya sejak tahun 2000-an kok kurikulumnya  tidak ramah otak anak.... yang menganggap semua anak  mempunyai kecerdasan seragam /sama, yang melatih anak hanya untuk menjawab soal-soal. Maaf kalau ada yang tersinggung.
:)

Bagaimana Maliki menjalani HS nya?
 Maliki, dia  hampir setiap hari ikutan saya ke kantor. Di kantor ini, saya sebagai dokter gigi, lalu ada ruangan kosong yang biasanya ditempati dokter umum. Karena dokter umum hanya ke kantor saya hari Selasa saja, dan hanya jam 9 pagi sampai jam 11 siang, maka ruangan dokter umum ini "dibajak" oleh Maliki ....hehehhee.

Ruangan dokter umum ini cukup luas; ada meja tulis, kasur keras, dan toilet.... dan oh ... ada wifi kencang gratis (ouu yeah!).
Maka, saya berpikir, Maliki belajar seolah-olah ada di ruang kelas dari jam 7:30 hingga jam 12:00 atas supervisi saya.
 Di saat saya ada pasien.... ia mengerjakan tugas dengan diam tanpa merecokin pekerjaan saya.  Kami belikan dia buku-buku cetak dari toko buku (buku pedoman untuk SD). Pelajaran apa? Biasanya agama Islam,menghafal ayat-ayat pendek Al Qur'an,  menulis bahasa Indonesia, geografi (gunakan atlas), dan sedikit sejarah perjuangan bangsa.
Lalu jam 12 :00 ia sholat zuhur. Kemudian.... bebas.

Bebas ini, paliing sering kami buka youtube. Maliki bisa cari apapun yang ia tanyakan lalu kita cari di youtube. Seringnya, Maliki berakhir nonton "minecraft" hasil upload orang-orang bule di youtube ini.  Lumayanlah buat melatih bahasa Inggris,  walaupun kadang terdapat kosa kata umpatan yang tidak pantas, namun saya segera memberitahunya... bahwa perkataan itu tidak baik.

Seiring dengan waktu... banyak orang yang mempertanyakan pertemanan Maliki, istilah kerennya 'sosialisasi' Maliki.
 Okaay... bener juga siiiihh...

Akhirnya saya masukkan Maliki ke sebuah PKBM (pusat kegiatan belajar masyarakat) di Kosambi - Bandung, jadi PKBM ini adalah jenis homeschooling berbayar, alias "flexi school".

Flexi school adalah jenis homeschooling yang paling banyak di olok-olok oleh para  praktisi HS, karena terkesan 'mau sekolah tapi nggak mau masuk tiap hari'  hehehehee emang iyaaa! Hehehehee *cuek*.

PKBM ini akhirnya memberi sahabat-sahabat buat Maliki, yang mereka beberapa orang  berbeda agama.... jadi ia mulai belajar adanya perbedaan agama di kehidupan kita. Selain itu, efek positif ikutan PKBM ini, mereka memberikan raport yang diakui Dinas Pendidikan kotamadya. Well....  kami sudah bayar, jadi pihak PKBM yang bersusah payah membuat rapor ke dinas pendidikan kota... hihihi...
Jadi.... Maliki tiap Selasa saja flexi school, Rabu dia kursus robotik (Maliki sangat betah kursus robotik), Kamis dia ikutan pramuka khusus anak-anak HS di kota Bandung ( PKBM nya juga hadir di sini ) , Sabtu ia masuk kursus wushu. Kursus wushu supaya badannya bergerak sehat, latihan suasana dalam tekanan, berlatih fokus, bisa bela diri, punya teman tambahan, dan bisa berkompetisi.

Praktisi-praktisi HS (di Indonesia) yang senior  banyak memberikan contoh teladan buat saya dalam mengarungi dunia HS ini. Misalnya, anak itu tidak hanya dipersiapkan untuk test, untuk ujian, untuk ulangan harian....atau sejenisnya. Tapi, anak itu harus dididik akhlaknya ; cara berbicara, santun, sabar, bisa mengantri, bisa tenggang rasa, bisa jujur, bisa menyelesaikan masalah tanpa cengeng, dan tentu terampil mengerjakan pekerjaan - pekerjaan domestik (pekerjaan bantu-bantu merapikan rumah dan memasak ).
:)

Hmmm...jadiii...sementara belum bisa Maliki dikonsep HS yang berdasarkan life skills, karena saya kan bekerja, tidak di rumah. Begitulah. Jalani sajaaaaa :)

1 komentar: