Minggu, 12 Oktober 2014

Fati itu ayah paling baik se-dunia (versi Maliki dan adiknya..hehe)

Biasanya, setiap hari libur, jika Maliki dan adiknya , Ifa , ada di rumah... mereka main petak umpet.

Maliki usianya mau 8 tahun, dan Ifa usianya mau 4 tahun... kebayang kan siapa yang sering dikalahkan dalam permainan ini?? Hehe
Maka suara tangisan protes dari putri mungil yang bernama Ifa seringkali terdengar, karena Maliki tidak segan -segan mengalahkan adiknya dalam permainan.
Fati, si ayah mereka berdua, kemudian berkata , " Heeei... kalau main itu, yang penting fun, nggak ada yang menang, nggak ada yang kalah."
Ifa belum bisa mencerna arti kalimat Fati. Ia terus merajuk karena selaluuu kalah.
Tahukah apa yang kemudian dilakukan Fati?


Fati akhirnya mengajukan diri untuk ikutan main petak umpet, jadi mereka main bertiga...hehehee
Pada saat Ifa kalah ... Fati bersorak gembira ,"Horeee! Mainnya asiiik ...asiiikk!"
Jadi Ifa tidak jadi menangis, dan Maliki mulai belajar tidak egois. Senang sekali mereka karena bapaknya ikut bermain, dan mencontohkan secara konkret, bahwa bermain itu untuk bersenang senang belaka. Yang menang tak perlu jumawa, yang kalah segera lupakan kesedihan ( hmmm jadi inget Pilpres kemareeen huehehehee)
Malah Ifa tertawa dan bersorak juga, walaupun ia kalah.
Fati mencerahkan pikiran dan gaya bermain mereka, suasana jadi fun, karena Fati ikutan sembunyi dengan serius ... atau saat giliran jaga, Fati ikutan mengitung dengan mata ditutup, dan kepala menempel ke dinding :)

Thanks ya, Fati :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar