Jadi begini, beberapa hari yang lalu (bulan April 2015 ) , Maliki bercerita bahwa ia kadang-kadang di perlakukan tidak adil (tidak menyenangkan secara sikap) di tempat bermainnya oleh seseorang.
Begini percakapannya dengan kami (mamanya dan bapaknya / Fati ) :
Maliki :" Si ***** (nama seorang anak) itu nggak suka sama Maliki. Katanya Maliki jangan ngomong Inggris!"
(Maliki memang terkadang memasukkan vocab Inggris ke percakapannya).
Mama :" Bilang aja , kalau gak suka, kan aku ngomongnya sama kakak ( yang dituakan di tempat itu)."
Maliki : " Iyaa...katanya, kalau ngomong Inggris jangan di sini, di Inggris aja."
Fati (F): " Bilang aja, emang aku mau ke Inggris kok nanti."
Maliki : "Iyaa..tapi dia tetep marah. Kalau nggak ada anak laki-laki lain, baru dia mau main sama Maliki, kalau ada anak laki-laki lain, dia ajak semuanya musuhan sama Maliki. Maliki cuma berteman sama ****** aja deh . He is the only one that want to make a friend with me."
F : " Hmmm..... di dunia ini memang kadang ada orang-orang yang menyebalkan Mal. Maliki harus tau itu. Di manapun ada. Lain kali jangan di pikirin banget.
Maliki nggak mau lagi ke sana?"
Maliki : " Aku... aku tetap mau, karena di sana pelajarannya dan kakak-kakak nya asyik."
hadeehh...
Mama cuma SALUT sama Maliki.
Anak tidak bersekolah tapi sudah bisa me-manajemen gaya-gaya aneh pertemanan. Di usianya yang 8 tahun!
Jujur, mama selama sekolah dulu nggak pernah 'digencet' (istilah anak Jakarta) oleh teman-teman dan oleh anak senior.
Bravo Malikiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar