Awalnya, begini ...saya (mamanya Maliki dan Hanifah) berkeputusan anak-anak saya akan HomeSchooling (HS) karena -->> saya tidak setuju dengan gaya mengajar SD saat ini, tidak setuju dengan cara SD memperlakukan anak usia kelas 1-3 SD yang duduk disuapi pelajaran,harus (HARUS) bisa baca dan tulis sewaktu kelas 1, kemudian pulang membawa PR seabrek.
Jadilaaahh...Maliki yang sudah lulus TK-B ,saya hentikan masuk SD. Maliki tamat TK-B bulan Mei 2013, jadi,....ya kayaknya kalau di-harus-kan, Maliki seharusnya SD bulan Juli 2013 ini. Tetapiii.... tidak saya masukkan :)
Suami saya, sepertinya rada-rada galau melihat anaknya "tidak ngapa-ngapain". Saya kan bekerja sebagai PNS , dari rumah, berangkat jam 7 pagi, pulang jam 16.30, walaupun, saya bisa pulang saat makan siang, karena rumah saya -- Alhamdulillahi Rabbil'alamin -- jaraknya hanya 3 km dari kantor. Suami saya juga bekerja sebagai wiraswasta dari jam 9 pagi - 6 sore. Jarak kantor suami ke rumah...Alhamdulillah, hanya 2 km :)
Oke....kami lalu berdiskusi.....enaknya Maliki dimasukkan kursus deh. Hmm...kursus apa ya?
Kepinginnya (ideal) dari kami : kursus berenang, kursus bela diri, kursus sepatu roda, dan kursus bahasa Inggris.
Pertimbangannya adalah : Maliki ini sepertinya kinestetik, aktif bergerak gitu...atau semua anak usia 6-7 tahun memang begitu yaa? hehe. Trus pertimbangan kursus bahasa Inggris? hmmm...supaya cuma punya teman aja! :)
Sedangkan Hanifah, adiknya Maliki, tetap kami masukkan ke Play group. Iyaaa, kami kan saat ini anti SD, tetapi tidak anti Play group ataupun TK (kindergarten) hehehehheee ^_^
Setelah berkeliling mencari PG (playgroup) untuk Hanifah, kami dapatkan PG dekat rumah , ini brosurnya :
Sebenarnya kami kepingin sekali memasukkan Hanifah ke PG tempat Maliki dulu. Namun karena kami sudah pindah rumah, sehingga TK Maliki dulu (namanya Picu Pacu) saat ini berjarak 7-8 km ....itu sangat jauh untuk anak usia 2 tahun lebih 10 bulan .Jadi, akhirnya masuklah Hanifah ke PG ini, sekarang baru trial (kata gurunya boleh trial tiga kali). Dan jadwal PG nya hari Senin, Rabu, Jumat , jam 8 - 10 Pagi. Oke sip!
Kembali ke Maliki , anak sulungku :)
Maliki lahir tanggal 11 Desember 2006, jadi usianya belum 7 tahun.
Maliki ini sangat dikhawatirkan Fati nya, karena dianggap "tidak ngapa-ngapain". Kalau tiga kali seminggu berkunjung ke kantor mama sih iya, tapi Fati tidak rela, Maliki hanya di depan laptop menonton minecraft di Youtube atau bermain Star wars online. Padahal tiap jam 14.00 mama ngajarin Iqra' ke Maliki. Kata fati, bukan begitu ..........maksudnyaa, gimana Maliki punya teman. Sebenarnya pemaksaan "gimana punya teman sebaya" ini terpengaruh obrolan keluarga yang kami temui saat lebaran :)
Kalau dijawab teman sepermainan di sekeliling rumah, teman-temannya itu juga jarang keluar, karena mereka sibuk sekolah dan...hey, mereka sibuk les.
Huaduh, oke....kita cari kursus.
1. cari dekat rumah. Karena rumah kami di daerah Riung Bandung, tepatnya Cipamokolan, maka yang paling dekat adalah K***n. Namun, karena pernah mendengar bahwa sistem belajar di tempat ini tidak se-ideal bayangan kami, maka kami tidak jadi ke sana. Maliki kan HS, sedangkan anak didik K***n itu anak-anak sekolah yang dibina agar jadi pintar dan lihai mengerjakan soal.
2. Lebih jauh sedikit, ada kursus bahasa Inggris LIA.
LIA di Margahayu kami telfon. Oh, ada English for children. Kami tanya..., ternyata dijelaskan LIA, bahwa "English for children" minimal 9 tahun atau kelas 3 SD. Jadi? ya tidak bisa Maliki masuk.
3. Ke ILP yang jaraknya 7 km dari rumah. Di ILP ada program Green Adventures.
Khusus anak usia 6-8 tahun. Yeeaay...mama senang. Lalu pihak ILP mensyaratkan di test masuk dulu, seperti wawancara katanya. Awalnya saya santai aja.
Kenapa santai? Jujur, Maliki ini sudah cas-cis cus bahasa Inggris. Dibilang aktif sih belum ya, tapi mengerti pasif , iyaaa sekitar 80% obrolan di youtube tentang Minecraft dia mengerti. Selain karena kekuasaan Allah SWT, Maliki ini pintar bahasa Inggris karena sejak usia 1 tahun, ia hampir setiap hari menonton film "Thomas and Friends" yang berbahasa Inggris ( bukan yang berbahasa Indonesia). Sehingga pronounciation Maliki lebih british, saat dia usia 4-5 tahun.
Saat Maliki usia 4 tahun lebih, kami mulai berlangganan Indovision, lalu ganti ke Aora. Intinya, Maliki setiap hari nonton -dulu- play house Disney. Sekarang Disney Junior, kami perhatikan dia paham / pasif bahasa Inggris. Dan selalu penuh perhatian terhadap episode-episode baru. Terlebih saat langganan Indovision, ada channel "Cbeebiees" yang saangaat mendidik. Sayangnya, kami beralih ke Aora disebabkan Indovision mahal...wkwkkkk (curcol ya).
Ini brosur dari ILP.
Setelah Maliki diwawancara teacher di ILP (dalam ruang tertutup), dengan berat hati, teacher tersebut mengatakan menolak Maliki. Karena? Karena Maliki belum fasih membaca Bahasa Indonesia, dan belum fasih menulis yang baik. Yah, apalagi membaca tulisan Bahasa Inggris. Oke..., kita batal kursus di ILP .
4. Ya udah deh...kita ke Taman Saparua , untuk cari kursus sepatu roda. Udah jalan gitu sama tukang ojek dari rumah ke Taman Saparua....kok ngga nyampe-nyampe yaaa...ternyata rumah kami itu kejauhan! hehehehe....
Untunglah mamang ojeknya bilang, kalau mau les sepatu roda, ada yang dekat, di daerah Arcamanik. Tapi kami belum sempat ke sana. Saya search di internet, kursus sepatu roda ngga ada di google (yang Bandung ya). Akhirnya saya bertanya ke twitter , kepada akun @infobdg , alhamdulillah, respon tentang kursus sepatu roda di Arcamanik banyak. Tapi kami belum sempat ke sana :)
5. sedang naik ojek gitu, si mamang ojek bilang :" Kursus robotic aja!" saya berkilah, kursus robotic itu terlalu serius kali yaa buat Maliki. Sebenarnya saya ngga tau sama sekali kursus robotic itu serius atau santai...hehehee...ngasal.
6. masih balik perjalanan pulang naik ojek gitu..... Taraaaaaaaaa.....!!
Ada sebuah bangunan (rumah) yang bertuliskan : kursus calistung, Bimbingan SD, English for children.
Oh okee....kita mampir dulu. Saya mau lihat seperti apa kursus calistung ini. Tujuan saya : bukan supaya Maliki mendadak pintar membaca, tapi...yah...cari teman-teman sebaya aja. Saat masuk ke sana, saya baru takut, jangan-jangan yang ikut kursus calistung anak umur 5-6 atau umur 3-5 tahun lagi??!
Alhamdulillah, ternyata yang kursus calistung di tempat ini adalah anak-anak SD, usia 6-7 tahun. Ada satu yang di bawah 5 tahun. Jawab sendiri deh, kenapa sudah duduk sekolah di SD tapi masih kursus di sini.
O_o
Dan ada beberapa anak kelas 5 SD yang datang .............. untuk dibimbing mengerjakan PR sekolahnya.
Maliki mengikuti trial nya.
Akhirnya mama Maliki sepakat, Maliki ikut dua kali seminggu. Calistung. Saya tekankan, Maliki tidak perlu mendadak pintar membaca bu (Bu Guru). Santai saja........:) dia cuma mengisi waktu di sini :)
Daaan demikian sementara perjuangan kami mencari tempat kursus.
Next : kursus berenang, sepatu roda, daan....kata suami saya ....coba lihat dulu gimana sih kursus robotic, kata teman Fati, fun dan tidak serius lho.
^_^
Bagi keluarga HS yang membaca ini, mohon tidak menyamakan diri dengan keluarga kami , alias terintimidasi (wah harus kursus gitu?!). Bukan. Setiap keluarga HS unik, punya kebijaksanaan sendiri untuk anaknya. Yang penting, saya tidak masuk ke ruko yang bertuliskan "Homeschooling" kaaan? wkwkwkkk
Assalamualaikum Mom boleh tanya itu tk dedeknya di riung bandung apa namanya y kbtulan saya lg cari referensi untuk anak di daerah sekitar riung bandung..Terimakasih
BalasHapus