Senin, 24 Agustus 2015

11 - 13 Agustus 2015. Mengikuti FESPER

FESPER adalah "festival pesekolah rumah".

Artinya ketemu bareng semua keluarga yang meng-homeschooling-kan anaknya. Keluarga homeschooler....se- Indonesia, bahkan tahun 2015 ini keluarga homeschooler dari luar Indonesia juga datang, dari Malaysia dan USA ada.

Tahun 2015 adalah tahun ketiga diadakannya Fesper. 
Tahun pertama di Yogyakarta , tahun 2013 (saya nggak tau infonya). 

Tahun kedua di Salatiga. Maret 2014. Saya tau infonya dari Facebook. Tempat berkemah di Salatiga enak, karena sesungguhnya tempat itu dipersiapkan serius untuk berkemah sekitar 700-an jiwa. Pemilik perkemahan awalnya bermaksud menyediakan perkemahan untuk retret orang beragama kristen. Nama tempatnya saja Salib Putih. ....Kesimpulan : tempatnya bagus.  Di Salatiga ini saya hanya datang berdua dengan Maliki. Terus terang saja, alasannya karena uang saya tidak mencukupi untuk ongkos suami dan adiknya.  Saya waktu itu sangat membutuhkan dukungan moral untuk menjalankan Homeschooling.
Luar biasa diskusinya , menjadi percaya diri lah saya. Waktu itu, Maliki tidak sabar menunggu teman seusianya. Saya bilang "Nanti banyak teman."  Dia waktu itu belum masuk komunitas mana pun, masih saya ajari 100% untuk belajar....sehingga ia kayaknya rindu berlarian dengan teman-teman. Tak heran, sewaktu ada yang seusianya datang ke perkemahan, Maliki sangat happy.... dia berlarian ke sana kemari. Yap, ternyata anak saya butuh teman bermain. Kalau di sekitar rumah (rumah tahun 2013-2014), teman-temannya sibuk les, atau berbahasa kasar, seperti anj*ng, beleg*g, aing... dan lain-lain.


Tahun ketiga di Cibodas, daerah Cianjur. 
Tahun ini, 2015, saya sudah percaya diri meng-homeschooling-kan Maliki. Hahahhaaa...tepatnya, Maliki sudah masuk 'fleksi school'.

Nama flexi school -nya Maliki adalah "hayat school" terletak di Kelurahan Cijambe, Kota Bandung ( lebih ke kawasan Ujung Berung). Silahkan cari fan page nya di FB. 

Flexi school adalah : tempat belajar yang belum  terikat kurikulum nasional. Kurikulum mereka tidak terpandu dinas apapun, sehingga fleksibel, dan juga mau datang hari apapun siswanya...yaaa terserah. Ajaibnya, Maliki mengambil setiap hari. Dia tidak pernah ingin meliburkan diri. Nah, karena flexi school tidak mengambil kurikulum nasional, konsekwensinya, sekolah ini tidak ada ijazah. 

Well..... hari gini ( dan hari di masa depan ) kayaknya bukan masalah besar ya kalau tidak ada ijazah. Paket A, B, dan C tetap bisa toh? hehehheheheee (ketawa jail).

Oke, jadi saya bingung juga nih ...kalo ikutan Fesper, kan kami bukan darah murni homeschooler, kami kan muggle (eh).... 
Ya sudahlah, akhirnya kami datang saja ke Fesper di Cibodas, hanya untuk refreshing dan mencoba GIMANA SIIIH RASANYA KEMPING SATU KELUARGA. 

hehehehheee............ that was fun. 










Sebenarnyaaaaaaaaaaaaa..... saya bisa lebih percaya diri tidak menyekolahkan Maliki ke tempat  sekolah formal, karena baca buku ini , cari deehh di toko buku :






Judulnya "Apa itu Homeschooling"  , karya Bapak Sumardiono, penerbit : PandaMedia.

Selasa, 14 Juli 2015

Alhamdulillah, Maliki tamat Puasa

Alhamdulillah, so far... saat saya mengetik ini, H-2 Idul Fitri. Maliki puasanya lancar. Selalu sampai maghrib.
Sholat Subuh nya 90% dari 30 hari Ramadhan ia  ke mesjid sama Fati.
Sholat Isya nya 99% ke mesjid sama Fati.
Sholat Maghrib 5% ke mesjid sama Fati.

Selebihnya sholat di rumah.

Mengajinya suka bolong-bolong sih. Kadang ngaji, kadang enggak. 
Selama 30 hari, kayaknya ngajinya 20 hari setelah subuh ...begitu. 

Alhamdulillah.
Lumayan buat anak yang tidak sekolah formil heheheheee...
Kalau adeknya? hehe.... cuma puasa sampe jam 9 ...hihihihiiii. Oh iyaaa... adek Ifa juga ikutan acara kreatif di TK nya...(Ifa sekarang TK, bukan Playgroup, yeeaaaa). Kegiatan itu tanggal 4 Juli 2015. :)

Di TK PICUPACU, jln. Yogyakarta no. 1A- Antapani, Bandung.


Kebanyakan kegiatan Maliki : ikut Pesantren kilat, setelah itu main game minecraft online.

Rabu, 24 Juni 2015

Kegiatan Maliki Qalbun Salim, saat Ramadhan 1436 Hijriah

Tanggal 22 Juni sampai 26 Juni 2015  Pesantren kilat di Hayat School. Terus, izin tidak masuk ke Sanlat Hayat School, karena mau masuk ke Sanlat -nya  "Picu Pacu kreatifitas" .

 Tanggal 27 Juni sampai 3 Juli 2015 Pesantren kilat di PicuPacu Kreatif. 


Lalu tanggal 6 Juli mulai lagi Maliki masuk sanlatnya yang diadakan oleh Hayat School....., sampai 9 Juli 2015. 

:)



Alamat PicuPacu di : Jln. Yogyakarta no. 1A- Antapani-  Bandung .

Alamat Hayat School : di kelurahan Cijambe, Bandung...  tepatnya bisa ke fanpage "Hayat school" yang dalam Facebook . :)

Kamis, 18 Juni 2015

Ifa puasa?

Hari pertama puasa, yang sahur itu mama, Fati, dan Maliki.
Tidak disangka, Ifa juga terbangun dan jalan ke luar kamar, melihat kami sahur.
Mama  tidak mengajaknya sahur, karena dipikir, Ifa kan masih 4 tahun.

Pas siangnya, mama pikir...... kayaknya bisa yaaa setengah hari atau sampai jam 10 pagi aja ,gitu ya.

Hari kedua, Ifa juga terbangun melihat kami sahur. Nampak sekali ia termotivasi untuk ikutan berpuasa.

Alhamdulillah............... hari kedua, mama putuskan : Ifa puasa sampaaaaaaaaiiiii...


jam sembilan pagi! 

hehehhee :)

Rabu, 17 Juni 2015

Happy Ramadhan 1436 H, atau 2015 M


18 Juni 2015.

Waahh...hebat Maliki.
Mau di ajak sahur tadi, insya Allah , seperti tahun 2014, Maliki LULUS 30 hari full.

Saya lupa, tahun lalu iming-iming hadiahnya apaan ya?? 

hehehhee
Tahun ini belum ada janji hadiah apapun siiiih ....hehehhee

Senin, 08 Juni 2015

Again, tentang bullying. (dari FB "ayah Edy")

Tidak disangka, di facebook 'ayah edy' posting hari Senin , 8 Juni 2015 juga memuat tentang bullying. Padahal saya menulis tentang posting kemaren tidak janjian dengan Ayah Edy...hehehhe...
Oiya, menurut Maliki,dua orang temannya yang saya kirim 'kado spesial' sudah tidak berkata menyakitkan kepada Maliki Qalbun Salim.
Balik ke postingan Ayah Edy....,  walaupun ada beberapa hal di pribadi Ayah Edy yang membuat beberapa orang tidak suka, tetapi bagus nih tulisannya yang satu ini :
TANGANILAH KASUS BULLYING DI SEKOLAH SECARA TUNTAS BUKAN HANYA MEMINTA ANAK BERSALAMAN LALU MEMISAHKAN LETAK DUDUK MEREKA DI KELAS DAN DIANGGAP SELESAI

Mungkin ada diatara kita yang pernah mengalami hal ini, sebuah curhat dari bunda di twitter:

Fhia Mahi @FhiaMahi 12h12 hours ago
Help @ayahedy pergaulan di sekolah anakku memberi pengaruh buruk. Sy komplen ke kepsek tp katanya anakku hrs belajar bersosialisasi ‪#‎mauHS‬


Jika ada pengaduan semacam ini apa yang dilakukan oleh sekolah kami adalah melakukan penyelidikan melalui pengumpulan data dan fakta dilapangan, lalu akan memanggil anak2 yang menjadi sumber perilaku buruk, lalu mengajak mereka berdialog bagaimana orang tuanya dirumah mengasuh mereka, lalu memanggil orang tua mereka satu demi satu secara terpisah, menjelaskan dan mengajak orang tuanya untuk berubah dan merubah pola asuh yang keliru melalui proses konseling selama beberapa minggu atau beberapa bulan hingga orang tuanya berubah dan anaknyapun ikut berubah.


Jika orang tuanya tidak bersedia memenuhi undangan atau tidak mau bekerjasama, maka kami akan beri peringatan hingga akhirnya mengeluarkan orang tua yang tidak mau berubah tsb dari sekolah kami, proses pengeluaran orang tua ini sesuai komitment dan perjanjian yang telah ditandatangani para orang tua pada awal penerimaan siswa dan orang tua baru.
InsyaAllah sekolah kami yang akan didirikan di Singaraja Bali, akan menguji coba sistem penerimaan siswa dengan cara orang tuanya yang di tes terlebih dahulu, untuk placement tes kelayakan sebagai orang tua dalam mengasuh anaknya.


Semoga ini bisa membantu menjelaskan kepada bunda dan juga para orang tua lainnya yang ingin menyekolahkan di tempat kami meskipun sering kali setiap tahun ajaran baru peristiwa ini terulang dan terulang lagi dengan masuknya anak-anak baru dari berbagai jenis pola asuh orang tua yang berbeda-beda.


Hasilnya Alhamdullilah 90% lebih orang tua memilih untuk mau berubah menjadi lebih baik demi perubahan perilaku anaknya dan masadepan putera-puteri yang lebih baik. Kami tidak akan membiarkan lingkungan buruk justru terbangun dan dibiarkan di sekolah.


Berdasarkan temuan dan pengalaman kami ternyata tidak ada PERILAKU BURUK ANAK YANG TIDAK DIMULAI DARI POLA ASUH ORANG TUANYA DIRUMAH.

Temukanlah anak yang berperilaku buruk di sekolah, datangilah rumahnya dan amati perilaku dan pola asuh orang tuanya dirumah, maka kita akan tahu mengapa anak ini menjadi anak yang bermasalah disekolahnya.
www.ayahkita.com

Minggu, 07 Juni 2015

Kado buat teman-teman Maliki

Sekitar satu minggu yang lalu, Maliki lagi-lagi mengeluhkan ada dua orang temannya yang suka ngeledek  (membully secara verbal) ke Maliki.

Mungkin bagi sebagian orang, hal ini adalah ,"Aaah...biasa itu anak-anak kecil saling meledek."  atau ," Please deh... jangan terlalu serius, Maliki aja mungkin yang tidak luwes dalam berteman."

Tapi bagi saya (mamanya Maliki), khususnya Maliki, ini menyakitkan hati. Maaf aja yaaa... saya dan Maliki ini tipenya sensitif dan pasti mengingat orang-orang yang pernah nyakitin secara verbal (apalagi nyakitin secara fisik ).

Membully verbalnya bagaimana? 
hmm...apa perlu dituliskan ya?
Hmmm.... antara lain begini :

" Maliki kulitnya gosong." <-- memang Maliki sedang senang belajar berenang tiap seminggu sekali, dan ...hey terus kenapa kalo kulitnya tidak putih merona seperti bintang iklan PO*** ??!

Atau mereka berdua berbisik -bisik saat Maliki menghampiri, waktu ditanya oleh Maliki, "Lagi bisik apaan?" mereka bilang ,"Ya bisikin kamu , Maliki. Orang aneh!"

Suatu hari temannya , sebut saja si X (kalau sebut si A jadi ketahuan dong ) berkata begini ke Maliki : " Maliki, kamu tukang ngebo'ong."
Maliki jawab," Ngebo'ong apa?"
X :" yaaa ngebo'ong."
Maliki : " Contohnya ngebo'ong apa?"
X     :" Yaa pikir aja sendiri."
Maliki :" Eeh katanya aku ngebo'ong, tapi apa contohnya?"
X     :" "Ya pikir aja sendiri!"



Cuplikan percakapan ini dikeluhkan dari Maliki ke saya (mamanya).
Saya nggak tau pasti apakah benar ada percakapan ini, tapi dari raut wajah Maliki, saya yakin percakapan itu terjadi. Dia tampak sakit hati dan sedih sekali.

Saya lalu meminta nama-nama dua oknum yang senang sekali membully Maliki secara verbal. Sebenarnya ada empat, tapi dua lagi sedang vakum membully, alhamdulillah.

Rencananya, mau saya nasehatin mereka...hmmm
lama-lama saya berpikir,  laporin aja ke orang tuanya...
hmmm..... 

Eeeh kebetulan , siang itu saya kebetulan ke toko obral buku-buku murah. Di sana ada buku-buku dengan judul  "Berkata baik kepada orang lain. " dan juga buku berjudul "Bersikap manis kepada orang lain."

Akhirnya saya beli dua buku itu, saya bungkus kado keduanya, dan menyuruh Maliki memberi pada dua anak tengil itu. 

Berhasil nggak ya? 
Entahlah.